Posted in

Bitcoin Aset Digital yang Menyentuh Harga Tertinggi

Tahun 2017, pas harganya baru nembus Rp200 jutaan per 1 BTC semua orang mulai heboh. Di grup WA keluarga, bahkan om-om gue yang nggak pernah megang aplikasi investasi ikut ngomongin. Saat itu gue cuma mikir, “Masa iya uang digital bisa semahal ini?”

Fast forward ke 2021… Bitcoin nyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah lebih dari $68.000 per koin! (kalau dirupiahin, itu nyaris Rp1 miliar!). Gila. Tapi yang lebih gila lagi? Bukan cuma soal angka. Tapi gimana Bitcoin berubah dari “uang aneh di internet” jadi aset digital paling dicari di dunia.

Apa Sih yang Bikin Bitcoin Bisa Semahal Itu?

Ini yang paling fundamental. Bitcoin punya suplai terbatas. Totalnya cuma 21 juta BTC yang bisa ditambang, dan sekarang udah lebih dari 19 juta beredar. Sementara, uang kertas (fiat) bisa dicetak seenaknya sama bank sentral.

pernah ngalamin sendiri waktu tabungan gue yang disimpen di rekening biasa “menyusut” nilainya karena inflasi. Nah, Bitcoin dilihat banyak orang sebagai emas digital aset pelindung nilai (store of value) di tengah ketidakpastian ekonomi.

Diadopsi oleh Institusi Besar

Dulu orang yang beli Bitcoin mungkin dianggap nerd, hacker, atau spekulan. Tapi sekarang? Perusahaan besar kayak Tesla, MicroStrategy, hingga El Salvador (yes, negara!) masuk ke Bitcoin. Mereka simpan cadangan kasnya dalam bentuk BTC.

Gue sempat kaget banget pas baca berita kalau El Salvador menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah. Ini bikin gue sadar: Bitcoin bukan lagi mimpi anak-anak forum Reddit. Ini udah jadi gerakan global.

Akses Mudah & Minat Meningkat

Dulu beli Bitcoin ribet. Harus ke exchange yang UI-nya kayak software tahun 2005. Sekarang Lo bisa beli lewat aplikasi populer kayak Pintu, Indodax, bahkan e-wallet.

Minat masyarakat juga makin gila. Generasi milenial dan Gen Z lebih tertarik invest di kripto daripada emas atau saham. Gue punya temen yang tiap minggu rutin beli BTC pake sistem DCA (Dollar-Cost Averaging). Dia nggak peduli harga naik atau turun yang penting konsisten. Dan jujur aja, gue ngikutin juga. Karena makin lama, orang makin percaya sama kripto sebagai aset masa depan.

Bitcoin Aset Spekulatif Atau Masa Depan Finansial?

Ya, kita harus jujur. Bitcoin itu sangat volatil. Harga bisa naik turun puluhan persen dalam hitungan hari. Gue pernah ngerasain portfolio drop 40% dalam seminggu—bikin deg-degan, asli. Tapi gue juga pernah lihat nilainya naik dua kali lipat dalam waktu sebulan.

Yang penting, lo ngerti bahwa Bitcoin bukan skema cepat kaya. Ini bukan main lotre. Tapi kalau lo pelajari fungsinya, teknologinya, dan potensi jangka panjangnya, lo bakal lihat bahwa ini bukan cuma aset digital, tapi revolusi finansial.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *